وَمَا ظَلَمْنٰهُمْ وَلٰكِنْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ فَمَآ اَغْنَتْ عَنْهُمْ اٰلِهَتُهُمُ الَّتِيْ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍ لَّمَّا جَاۤءَ اَمْرُ رَبِّكَۗ وَمَا زَادُوْهُمْ غَيْرَ تَتْبِيْبٍ 101
Dan Kami tidak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri, karena itu tidak bermanfaat sedikit pun bagi mereka sesembahan yang mereka sembah selain Allah, ketika siksaan Tuhanmu datang. Sesembahan itu hanya menambah kebinasaan bagi mereka.
Tafsir Kemenag
Ayat ini menerangkan bahwa dibinasakannya mereka itu bukanlah tindakan aniaya dari Allah, tetapi mereka sendirilah yang menganiaya dirinya yang menyebabkan Allah mengambil tindakan demikian. Mereka mempersekutukan Allah dan mengadakan kerusakan di muka bumi secara terus-menerus, sehingga azab tidak dapat ditunda-tunda. Andaikata mereka dibiarkan dalam keadaan yang demikian berlarut-larut, niscaya mereka akan tetap saja, malah bertambah-tambah penganiayaan, kejahatan, dan pengrusakannya di muka bumi, sebagaimana kata Nabi Nuh a.s. tentang kaumnya, kepada Allah:
Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka hanya akan melahirkan anak-anak yang jahat dan tidak tahu bersyukur. (Nuh/71: 27)
Rasul-rasul yang diutus kepada mereka cukup gigih memberikan pelajaran dan petunjuk, tetapi mereka tetap saja angkuh dan membangkang. Apabila diberi ancaman, mereka makin membangkang dan menentang karena mereka terlalu percaya bahwa tuhan-tuhan sembahannya itulah yang akan menyelamatkan dari segala marabahaya dan azab yang akan menimpanya. Padahal apabila Allah swt telah memutuskan akan menurunkan azab dan membinasakan suatu kaum, maka sembahan-sembahan yang mereka seru selain Allah swt itu tidak akan bermanfat sedikit pun dan tidak mempunyai daya sama sekali untuk menahan dan menghalangi keputusan Allah. Kepercayaan mereka kepada sembahan-sembahan mereka itu, tidak lain kecuali hanya menambah kebinasaan dan kehancuran mereka. Mereka percaya bahwa sembahan-sembahan itu akan menimpakan malapetaka kepada nabi yang diutus sebagaimana diceritakan Allah swt di dalam firman-Nya; mengenai kaum Nabi Hud a.s.:
Kami hanya mengatakan bahwa sebagian sesembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu. (Hud/11: 54)
Sumber:
Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia