قَالَ يٰقَوْمِ اَرَهْطِيْٓ اَعَزُّ عَلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ ۗوَاتَّخَذْتُمُوْهُ وَرَاۤءَكُمْ ظِهْرِيًّا ۗاِنَّ رَبِّيْ بِمَا تَعْمَلُوْنَ مُحِيْطٌ92
Dia (Syuaib) menjawab, “Wahai kaumku! Apakah keluargaku lebih terhormat menurut pandanganmu daripada Allah, bahkan Dia kamu tempatkan di belakangmu (diabaikan)? Ketahuilah sesungguhnya (pengetahuan) Tuhanku meliputi apa yang kamu kerjakan.
Tafsir Kemenag
Mendengar ucapan kaumnya yang sangat menusuk hati dan menganggapnya sebagai orang hina dan tidak berdaya itu, Nabi Syuaib a.s. berkata, "Sungguh sangat menyedihkan kepicikan pikiranmu dan sangat mengherankan sekali pendapatmu itu. Apakah kamu menganggap kaum kerabatku itu lebih mulia dan lebih perkasa dari Allah yang menciptakan mereka, menciptakan kamu semua bahkan menciptakan langit dan bumi? Apakah hanya karena aku berasal dari mereka, sehingga tidak berani melaksanakan ancamanmu itu, bukan karena aku beriman kepada Allah yang akan menyeru kamu supaya kamu menyembah dan tidak mempersekutukan-Nya. Karena Dialah Yang Maha Kuasa, Maha Perkasa, dan Maha Pemurah yang melimpahkan-Nya dan menganggap enteng kekuasaan dan rahmat-Nya. Dialah yang patut kamu takuti. Dialah yang sewajarnya kamu muliakan, bahkan kaum kerabatku tidak dapat berbuat apa-apa terhadap kehendak Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala apa yang kamu lakukan, tak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi-Nya. Dia akan memberi balasan yang setimpal atas keingkaran dan kedurhakaanmu itu."
Sumber:
Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia