وَلَمَّا جَاۤءَ اَمْرُنَا نَجَّيْنَا شُعَيْبًا وَّالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ بِرَحْمَةٍ مِّنَّاۚ وَاَخَذَتِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دِيَارِهِمْ جٰثِمِيْنَۙ 94
Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Syuaib dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Sedang orang yang zalim dibinasakan oleh suara yang mengguntur, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya,
Tafsir Kemenag
Sudah menjadi ketetapan dan sunnah Allah bagi umat-umat yang dahulu bahwa setiap umat yang durhaka dan menolak seruan rasul-Nya akan ditimpa malapetaka dan dibinasakan kecuali orang-orang yang beriman dan patuh serta taat kepada Allah. Akhirnya siksaan dan malapetaka itu ditimpakan pula kepada penduduk Madyan dan dengan rahmat dan kasih sayang Allah, Nabi Syuaib a.s. beserta orang-orang yang beriman diselamatkan dari malapetaka berupa suara yang keras mengguntur yang menggoncangkan hati setiap orang dan menimbulkan goncangan dan gempa bumi yang maha hebat sehingga penduduk negeri itu dengan sekejap mata hilang ditelan bumi, persis seperti malapetaka yang menimpakan kaum namud, kaum Nabi Saleh a.s. yang ingkar dan durhaka pula.
Sumber:
Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia