وَتَرَى الْمُجْرِمِيْنَ يَوْمَىِٕذٍ مُّقَرَّنِيْنَ فِى الْاَصْفَادِۚ 49
Tafsir Kemenag
Ayat-ayat ini menerangkan keadaan manusia waktu dibangkitkan dari kubur setelah kehancuran dunia. Mereka bangkit dari kubur menuju dan berhenti di hadapan Allah Yang Maha Perkasa untuk menerima keputusan hukuman. Pada hari itu, tidak ada teman akrab yang dapat membantu dan menolong, tidak ada anak dan famili yang dapat menghibur hati dari perasaan gundah yang sedang terasa dan tidak seorangpun yang dapat berlindung diri kepada seseorang pun, kecuali kepada Tuhan Yang Mahakuasa.
Setelah Allah swt menggambarkan kekuasaan dan keperkasaan-Nya pada hari itu, Dia menggambarkan kelemahan dan ketidakberdayaan orang-orang yang berdosa waktu itu dengan menerangkan keadaan mereka yang sedang diazab, yaitu:
1. Orang yang berdosa waktu itu diikat menjadi satu dengan yang lain, mulai dari tangan sampai ke kaki mereka bersama-sama dengan sesembahan mereka waktu hidup di dunia. Keadaan mereka ini menunjukkan kesamaan sikap dan tindakan mereka sewaktu hidup di dunia. Karena sama-sama kafir kepada Allah, maka sepantasnya mereka sama-sama mendapat azab pula, sebagaimana diterangkan dalam firman-Nya:
Maka mereka (sesembahan itu) dijungkirkan ke dalam neraka bersama orang-orang yang sesat, dan bala tentara Iblis semuanya. (asy-Syuara/26: 94-95)
2. Mereka memakai pakaian yang terbuat dari aspal. Yang dimaksud oleh ayat ini bukanlah pakaian dalam arti yang sebenarnya, tetapi seluruh tubuh orang-orang yang berdosa waktu itu diliputi oleh aspal panas. Dengan demikian, dapat digambarkan empat macam azab yang sedang diderita oleh orang-orang kafir itu, yaitu aspal panas yang membakar dan menghanguskan tubuh, bergejolaklah api di tubuh, warna hitam yang mengerikan, dan bau daging yang membusuk.
3. Muka mereka dijilat api. Senada dengan ayat ini, firman Allah swt:
Pada hari mereka diseret ke neraka pada wajahnya. (Dikatakan kepada mereka), "Rasakanlah sentuhan api neraka." (al-Qamar/54: 48)
Sumber:
Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia