اِذْهَبْ اِلٰى فِرْعَوْنَ اِنَّهٗ طَغٰى ࣖ24
Tafsir Kemenag
Setelah Allah menampakkan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya, kemudian Ia memerintahkan Musa untuk pergi kepada Firaun yang kejam dan mengajaknya agar ia mau menyembah Allah serta mengancamnya akan mendapat murka dan siksa dari Allah jika ia membangkang, dan melampaui batas, durhaka dan sombong, bahkan ia berani mengaku bahwa dirinya adalah tuhan dengan ucapannya,"Sayalah tuhan kalian yang tinggi."
Diriwayatkan dari Wahb bin Munabbih bahwa setelah perintah itu datang, Musa diam tidak berkata-kata selama tujuh hari memikirkan beratnya tugas yang dibebankan kepadanya. Setelah ia didatangi malaikat dengan ucapan, "Taatilah Tuhanmu sesuai dengan perintah-Nya," barulah ia bangkit melaksanakan perintah dan mengharapkan agar Allah melapangkan dadanya untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan berani dalam menghadapi Firaun. Ia merasa bahwa beban yang dipikulkan atasnya adalah suatu urusan besar dan amat berat, tidak dapat dilaksanakan kecuali dengan keberanian yang mantap dan dada yang lapang. Ia diperingatkan untuk menghadapi seorang raja yang kekuasaannya paling besar, paling kejam, sangat ingkar sangat banyak tentaranya, makmur kerajaannya, berlebihan dalam segala hal. Puncak kesombongan itu ialah dia tidak mengenal tuhan selain dirinya sendiri.
Sumber:
Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia