قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَانْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلُۗ كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّشْرِكِيْنَ42
Tafsir Kemenag
Dalam ayat ini, Allah meminta Nabi Muhammad me-nyampaikan kepada kaum musyrikin Mekah untuk melakukan perjalanan ke mana pun di bumi ini guna menyaksikan bagaimana kehancuran yang dialami umat-umat yang ingkar pada masa lampau. Mereka itu hanya tinggal puing-puing atau nama-nama tanpa bekas. Hal itu hendaknya dijadikan pelajaran bagi mereka bahwa Allah dapat saja membinasakan mereka, bila tetap kafir.
Perintah itu juga berlaku terhadap siapa pun setelah mereka sampai akhir zaman. Bila mereka ragu tentang kebenaran Islam, silakan mereka menyaksikan dengan mata kepala sendiri puing-puing itu atau meneliti peninggalan-peninggalan sejarah mereka. Umat-umat itu binasa karena keingkaran mereka kepada Allah, dan berbuat onar terhadap sesama manusia dan lingkungan. Kehancuran itu adalah akibat dampak buruk perbuatan mereka sendiri.
Sumber:
Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia