بَلْ بَدَا لَهُمْ مَّا كَانُوْا يُخْفُوْنَ مِنْ قَبْلُ ۗوَلَوْ رُدُّوْا لَعَادُوْا لِمَا نُهُوْا عَنْهُ وَاِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ 28
Tetapi (sebenarnya) bagi mereka telah nyata kejahatan yang mereka sembunyikan dahulu. Seandainya mereka dikembalikan ke dunia, tentu mereka akan mengulang kembali apa yang telah dilarang mengerjakannya. Mereka itu sungguh pendusta.
Tafsir Kemenag
Ayat ini menegaskan bahwa semua pembangkangan yang mereka sembunyikan selama di dunia terlihat jelas saat itu bagi mereka. Keinginan mereka untuk kembali ke dunia agar menjadi orang yang beriman tidaklah benar, tetapi karena ada hal yang lain, yaitu sesudah nampak bagi mereka akibat yang buruk dari kekafiran dan kemusyrikan, dan melihat azab neraka yang akan menimpa mereka. Mereka merasa takut dan mereka ingin lepas dari siksa itu dengan dikembalikan ke dunia. Pada hari Kiamat tidak ada sesuatu pun yang dapat disembunyikan. Segala kenyataan akan terbuka, bahkah anggota badan manusia menjadi saksi atas segala perbuatannya yang buruk maupun yang baik. Dengan demikian, bagaimana sesuatu dapat disembunyikan di hadapan Allah Yang Maha Mengetahui lahir dan batin?
Firman Allah:
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tidak ada sesuatupun dari kamu yang tersembunyi (bagi Allah). (al-haqqah/69: 18)
Seandainya mereka dikembalikan ke dunia seperti yang mereka inginkan, niscaya mereka kembali seperti semula, yakni kembali kepada kemusyrikan, kemunafikan, tipu muslihat, kemaksiatan dan segala yang terlarang, karena kejahatan itu sudah mendarah daging pada diri mereka dan disebabkan kelemahan mereka untuk menerima suatu yang baik. Keinginan mereka akan menjadi orang beriman dan tidak akan mendustakan ayat-ayat Allah adalah dusta belaka, karena pernyataan itu lahir akibat ketakutan akan siksa neraka dan sifat mereka tidak akan berubah. Jika kembali ke dunia, mereka kembali sombong, membanggakan dan melakukan maksiat.
Sumber:
Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia