سَاۤءَ مَثَلًا ۨالْقَوْمُ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَاَنْفُسَهُمْ كَانُوْا يَظْلِمُوْنَ177
Tafsir Kemenag
Pada ayat ini Allah menegaskan lagi betapa buruknya perumpamaan bagi mereka yang mendustakan ayat-ayat Allah. Mereka disamakan dengan anjing baik karena kesamaan kelemahan keduanya yakni mereka tetap dalam kesesatan diberi peringatan atau tidak diberi peringatan, atau karena kesamaan kebiasaan keduanya. Anjing itu tidak mempunyai cita-cita kecuali keinginan mendapat makanan dan kepuasan. Siapa saja yang meninggalkan ilmu dan iman lalu menjurus kepada hawa nafsu, maka dia serupa dengan anjing. Orang yang demikian tidak siap lagi berfikir dan merenungkan tentang kebenaran. Orang yang demikian itu sebenarnya menganiaya dirinya sendiri.
Sumber:
Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia